Sabtu, 25 Februari 2017
Sabtu, 11 Februari 2017
Bidadari Pengelana
Hei bidari pengelana, mau
kah kau berhenti sejenak di tengah perjalanan indah mu itu, melihat kearah sini
kearah seorang yang tersesat ini. Coba lah untuk instirahatkan sayap indah mu
itu dan duduklah di samping ku ini, sepertinya dirimu sudah mencari sesuatu
yang tidak pasti walau kau tetap percaya di sana pangeran tampan akan menunggu
dirimu.
Sebuah perjalanan yang
sulit, aku tidak bisa percaya bahwa dirimu bisa seperti ini. Berharap tanpa
mengharap.
Untuk dirimu yang indah
......
Afwah
Kata yang lahir dalam darah
Kata yang membawa api dalam sebuah nada
Kata yang menginginkan sebuah perdamaian
Kaya yang menghubungkan semua
Hanya dengan kesemuan itu
Berjalan menyisiri ladang lara
Mengitari nada-nada distorsi
Melewati para penyabun itu
Layaknya mentari sombong
Hanya melihat dan menatap dari atas
Berharap semuanya melakukan hal konyol
Terkam atau menerkam
Senyap
kesedihan ku kini semakin mensunyikan ku
seakan ku berbicara dengan diri sendiri
diri ku kini hanya diriku
ku genggam tangan ku sendiri
kuharap dirimu adalah senja yang tak di telan malam
seakan ku berbicara dengan diri sendiri
diri ku kini hanya diriku
ku genggam tangan ku sendiri
kuharap dirimu adalah senja yang tak di telan malam
Langganan:
Postingan (Atom)